FLASH JOGJA

Wisata

Tips

Lifestyle

16 November 2014

Mangafest Competition Lombakan Komik Kritik Sosial | 15 - 16 November 2014

JOGJA - Sejumlah anak muda nampak serius menggambar disecarik kertas dengan pensil. Sekilas gambar itu membentuk tokoh kartun mirip komik Jepang. Bahkan gambar mereka bisa dibilang tak kalah jika dibanding komik-komik buatan salah satu negara produsen komik terbesar di dunia itu.

Sementara itu di samping ruang tersebut, sejumlah komik buatan anak Indonesia dari berbagai daerah nampak dipajang di dinding. Masing-masing komik itu hanya berisi sekitar 10 halaman. Setiap pengunjung yang melihat komik-komik tersebut diminta memilih komik terbaik dengan memasukkan secarik kertas ke kotak yang disediakan di bawah karya tersebut.

Itulah yang terlihat dalam ajang Lomba Pembuatan Komik dan Competisi Mangafest dalam ajang Mangafest 2014 bertempat di Jogja Nasional Moseum (JNM) Sabtu-Minggu (15-16/11/2014).

Ketua Mangafest 2014, Luluk Resnaningtyas menyatakan untuk lomba pembuatan komik sendiri, para peserta diwajibkan membuat komik dengan batasan waktu tertentu untuk kemudian dinilai. "Sementara untuk kompetisi Mangafest, akan dipilih sebanyak 15 komik terbaik untuk nantinya diterbitkan," katanya.

Tak seperti komik cerita Jepang pada umumnya, sejumlah karya komikus indie yang dilombakan itu nampak mengandung kritikan dan pesan moral terhadap situasi bangsa dan negara terkini. Mulai dari komik berjudul "Selamatkan Garuda" karya Priyo Wicaksono soal lambang negara burung garuda atau elang Jawa, hingga komik "Percakapan Sudut Kota" karya Amanda Christiani yang membicarakan polemik Undang-undang Pilkada.

"Komiknya keren-keren. Meski buatan anak-anak Indonesia, gambar dan ceritanya gak kalah dengan komik butatan luar negri," ujar Pradipta salah seorang pengunjung.

sumber: kjogja.com
 
Copyright © 2014 Jogjamedia
Powered by Jogjamedia Network