![]() |
Salah satu tikungan di jalur alternatif di Desa Tawangsari yang dinilai perlu dipasangi cermin cembung. (Foto : KRjogja.com) |
Pemdes sebenarnya telah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinshubkominfo). Warga sangat berharap pemerintah membangun pos di pintu masuk jalur alternatif, sehingga tidak ada lagi angkutan berat melintas. Tapi karena keterbatasan anggaran permohonan tersebut belum bisa direspon.
Dalam upaya mencegah melintasnya kendaraan bermuatan melebihi tonase jalan, sesungguhnya Dinas Perhubungan Kulonprogo dan DIY memang sering menggelar razia di sejumlah titik di jalur alternatif Tawangsari tersebut. Hasilnya puluhan pengendara terjaring petugas karena kendaraannya kedapatan membawa muatan melebihi tonase jalan.
Hal senada disampaikan Babinkamtibmas Desa Tawangsari Brigadir Arif Wiyono, banyaknya kendaraan angkutan bermuatan lebih melintas di ruas jalur alternatif Tawangsari telah menyebabkan lokasi tersebut rawan laka lantas. "Belum lama ini terjadi kecelakaan maut yang mengakibatkan dua nyawa melayang. "Selain di ruas jalan alternatif ini banyak sekali tikungan juga minim penerangan jalan terutama di ruas jalan Siluwok sampai Jombokan. Kalau malam gelap gulita," terangnya
(krjogja.com)