FLASH JOGJA

Wisata

Tips

  • 4 Cara Hentikan Kebiasaan Merokok dari Mantan Perokok

  • Lifestyle

    18 December 2014

    Dijadikan Jalur Alternatif, Warga Tawangsari Resah

    KULONPROGO - Masyarakat Desa Tawangsari Kecamatan Pengasih terutama yang rumahnya berada di pinggir ruas jalur alternatif Tawangsari-Jombokan merasa resah dengan banyaknya angkutan barang dan truk bermuatan lebih melintas sepanjang hari di ruas jalan di wilayah mereka. Puluhan truk bermuatan lebih dari lima ton selalu melintas dari simpang tiga Dalangan sampai Jombokan, Siluwok dan Demen Kecamatan Temon. Warga khawatir hilir mudiknya kendaraan melebihi tonase jalan tersebut menyebabkan kerusakan jalan lebih cepat dan sangat rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

    Salah satu tikungan di jalur alternatif di Desa Tawangsari yang dinilai perlu dipasangi cermin cembung. (Foto : KRjogja.com)
    "Selama saya jadi kades sudah banyak sekali warga mengadu sekaligus mengeluhkan banyaknya kendaraan truk bermuatan lebih melintas di ruas jalan alternatif Tawangsari. Terutama pada pagi dan sore hari banyak truk membawa pasir dan barang lain yang melintas. Bahkan bus besar antar kota antar propinsi (AKAP) juga memanfaatkan jalur ini. Para sopir melewati jalur ini untuk menghindari jembatan timbang,” kata Kades Tawangsari, Sigit Susetyo di ruang kerjanya, Rabu (17/12/2014).

    Pemdes sebenarnya telah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinshubkominfo). Warga sangat berharap pemerintah membangun pos di pintu masuk jalur alternatif, sehingga tidak ada lagi angkutan berat melintas. Tapi karena keterbatasan anggaran permohonan tersebut belum bisa direspon.
    Dalam upaya mencegah melintasnya kendaraan bermuatan melebihi tonase jalan, sesungguhnya Dinas Perhubungan Kulonprogo dan DIY memang sering menggelar razia di sejumlah titik di jalur alternatif Tawangsari tersebut. Hasilnya puluhan pengendara terjaring petugas karena kendaraannya kedapatan membawa muatan melebihi tonase jalan.

    Hal senada disampaikan Babinkamtibmas Desa Tawangsari Brigadir Arif Wiyono, banyaknya kendaraan angkutan bermuatan lebih melintas di ruas jalur alternatif Tawangsari telah menyebabkan lokasi tersebut rawan laka lantas. "Belum lama ini terjadi kecelakaan maut yang mengakibatkan dua nyawa melayang. "Selain di ruas jalan alternatif ini banyak sekali tikungan juga minim penerangan jalan terutama di ruas jalan Siluwok sampai Jombokan. Kalau malam gelap gulita," terangnya

    (krjogja.com)
     
    Copyright © 2014 Jogjamedia
    Powered by Jogjamedia Network