JOGJA - Memasuki musim penghujan ini, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta 'kebanjiran' permintaan dari masyarakat untuk melakukan pemangkasan pohon. Dalam sehari, bisa ada empat sampai lima permintaan yang masuk.
(foto : KRjogja.com)
"Kalau musim kemarau jarang ada permintaan. Tapi musim penghujan ini banyak permintaan baik melalui surat maupun telpon ke kantor kami," ujar staf pengawas lapangan BLH Kota Yogyakarta Mardi Utomo, disela pemangkasan pohon di Jalan Ipda Tut Harsono pagi ini (03/11/2014).
Ia menerangkan, tak setiap permintaan dari masyarakat akan langsung direspons. Pihaknya harus melakukan survei di lokasi terlebih dahulu untuk melihat kondisi pohon dan lingkungan sekitar.
"Setelah survei baru dijadwalkan, sehingga harus antri dan tidak bisa meminta langsung dipangkas. Kalau memang mengganggu akan kami pangkas, tapi kalau minta dipotong, pemilik lahan harus mengganti dengan pohon yang baru," imbuhnya.
Ia menambahkan, akhir-akhir ini pihaknya menerima banyak permintaan dari sekolah-sekolah, beberapa instansi dan warga. Mereka mengkhawatirkan kondisi pohon yang bisa saja tumbang atau patah rantingnya bila terjadi hujan angin.
"Hari ini kami mendapat permintaan memangkas pepohonan di Timoho ini. Selain itu kami juga melakukan pemangkasan pohon di kawasan Rumah Sakit Wirosaban, yang sudah dua hari ini kami kerjakan belum selesai," terangnya.
Sementara itu, Damas Ardianto selaku pengelola Gedung Dunia Kecilku di kawasan tersebut mengaku pihaknya menghubungi BLH Kota Yogyakarta sekitar 3 minggu lalu. Ia datang ke kantor dan mengisi formulir permintaan pemangkasan pohon di jalan depan tempat usahanya di Jalan Ipda Tut Harsono.
"Kami maklum harus menunggu tiga minggu, karena antrinya banyak, permintaannya banyak. Kalau 'urgent' ada hujan angin, pohon rubuh, tinggal telpon BLH bisa langsung ditangani," jelas dia.
sumber : KRjogja.com