JOGJA - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar acara
Parade Bregada Rakyat, Minggu (31/8/2014). Acara ini dalam rangka
memperingati 2 tahun pengesahan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya pada tanggal 31
Agustus 2012 silam.
 |
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Foto : Bonafasius Anggit |
 |
Bregada wanita. Foto : Dian Arum |
Parade Bregada dimeriahkan oleh 42 Bregada dan kelompok
kesenian yang ada diseluruh wilayah DIY, seperti dari Kota Yogyakarta, Sleman,
Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul. Dibuka oleh pasukan drumband dan iringan
Paskibraka, melakukan karnaval dari Kepatihan menuju Kraton Yogyakarta,
layaknya pasukan perang.
 |
Foto : Shochibah Ima |
Bregada merupakan kesatuan-kesatuan
dari Prajurit Kraton yang dulu berfungsi
sebagai alat pertahanan dan keamanan wilayah Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat. Namun modern sekarang bregada kini difungsikan sebagai aset budaya bagian dari upacara adat
seperti Grebeg maupun kirab. Aset budaya milik DIY.
 |
Penonton antusias berbaris rapi (nampak dari udara). Foto : @Infosenijogja |
 |
Foto : @Infosenijogja |
 |
Foto: Infosenijogja |
Ribuan masyarakat Yogyakarta sangat antusias berbondong-bondong menyaksikan
Parade Bregada kali ini. Hasil pantauan salah satu akun twitter @infosenijogja
lewat udara dapat kita lihat ribuan masyarakat tumpah ruah berjajar di
sepanjang jalan Malioboro sampai titik nol KM Jogja.
Acara inipun mendapat sambutan positif dari Kepala Dinas
Kebudayaan DIY GBPH Yudhaningrat serta perwakilan Kadipaten Puro Pakualaman KPH
Suryodilogo. Secara khusus, Gusti Yudha ingin agar acara serupa bisa diadakan
lagi tahun depan dengan acara yang lebih berbobot. Gusti Yudha juga berharap
dengan adanya status keistimewaan ini dapat menjadi simbol
bentuk persatuan dan kesatuan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk NKRI.
 |
Peserta parade nampak kelelahan tapi tetap semangat. Foto : Bonafasius Anggit |
 |
Narsis dulu.... Foto : Bonafasius Anggit |
Dalam Parade Bregada Rakyat
2014 ini juga diadakan prosesi potong tumpeng sebanyak 11 tumpeng yang disiapkan
di panggung utama Alun-Alun Utara Keraton Jogjakarta sebagai simbolisasi dari
kestimewaan dan wujud syukur yang disandang DIY.
(JogjamediaDotCo)